Smartphone merupakan alat untuk komunikasi suara atau biasa disebut telepon genggam. Smartphone juga dilengkapi dengan Mobile Outlook untuk membaca E-mail dan Mobile Web untuk internet browsing. Selain dapa meneriman panggilan masuk dan sms, seperti ponsel pada umumnya.
Smartphone juga dapat menerima e-mail, dan juga
dapat melakukan real time chatting dengan teman yang sedang online melalui MSN
Messenger. Dengan kata lain, telepon genggam ini merupakan komputer mini yang
mempunyai kapabilitas sebuah telepon. Pertumbuhan permintaan akan alat canggih
yang mudah dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam prosesor, memori,
layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa
tahun ini. Modernisasi yang disertai industrialisasi, urbanisasi dan
peningkatan pendidikan, memaksa telpon khususnya handphone menjadi sesuatu yang
umum dan urgent dalam masyarakat.
Smartphone memang
telah memenuhi fungsi komunikasi. Tetapi banyak aspek-aspek lain
dari smartphone misal browsing internet, GPS, email, kalender, mp3, sistem
operasi, keyboard yang lengkap, pengorganisasian file, video dan kamera .
Sekarang smartphone memiliki feature yang beragam dan kebanyakan hadir dengan
layar sentuh.
Perbedaan yang mencolok
antara smartphone dan ponsel biasa terletak pada kemampuannya ketika mengakses
dan terhubung dengan data-data internet. Ponsel biasa terkadang bisa mengakses
internet tetapi kemampuannya lambat dan tidak mampu mengakses berbagai aplikasi.
Operating system (OS)
smartphone mengintegrasikan software dan hardware yang ada pada smartphone.
Melalui operating system (OS)
smartphone mirip dengan perangkat komputer. Masing-masing smartphone memiliki
sistem operasi yang berbeda-beda. Sebut saja misalnya Blackberry dengan
Operating systemnya yang berbeda dengan smartphone lain. Meledaknya jumlah
pengguna internet telah membuat smartphone semakin diminati . Dengan
kemampuannya yang super cerdas, smartphone telah memikat hati para pebisnis,
akademisi, dan masyarakat pada umumnya. Dari segi umur, segmentasi para
pengguna smartphone merentang dari kaula muda hingga orang tua. Awalnya
smartphone hanya tenar di kalangan pebisnis yang mencoba mengganti perangkat
penunjang aktifitasnya dengan smartphone. Tetapi seiring berjalannya waktu
smartphone yang tidak hanya memilki fungsi penunjang aktifitas bisnis, mulai
merambah ke kalangan di luar pebisnis.
Seperti yang pernah
saya bahas pada postingan blog saya sebelumnya, perkembangan smartphone yang
dari tahun ke tahun semakin maju begitu pesat, mulai dari perubahan ukuran
layar yang menggunakan Layar 1080 full HD, penggunaan Procesor Dual Core, hingga yang dapat menghubungan telepon ke TV.
Dan saat ini beberapa produsen sedang mengembangakan smartphone mereka untuk
menjadi smartphone yang anti air (waterproof).
Perusahaan asal Amerika Serikat menggunakan Nano Coating
Technology untuk melindungi smartphone dari kerusakan yang disebabkan oleh air.
Lapisan antiair disemprotkan dalam bentuk uap dan melapisi seluruh bagian
smartphone, baik bagian luar maupun dalam. Proses penyemprotan tersebut
dilakukan dalam mesin hampa udara selama kurang-lebih 30 menit. Dukungan
teknologi nano memungkinkan lapisan anti air Liquipel tidak kasat mata, ukuran lapisan tersebut
lebih kecil 1.000 kali dibanding rambut manusia. Oleh karena itu, lapisan
antiair Liquipel tidak akan memengaruhi atau mengubah bentuk, penampilan, dan
ukuran smartphone. Lapisan Liquipel akan bertahan seumur hidup selama gadget berfungsi
dengan baik.
Liquipel merupakan
gabungan dari kata ‘liquid’ (cairan) dan ‘repel’
(mengusir, menolak). Liquipel menemukan metode ‘mantel’ untuk smartphone dengan zat khusus
yang melindungi dari kelembaban. Perlu diingat bahwa ‘mantel’ ini melindungi
setiap inci dari smartphone dari air.
Liquipel adalah teknologi pembungkus untuk melindungi
telepon genggam dan gadget yang tak terlihat dengan mata telanjang. Tim
pengembangan dan ilmuwan Liquipel berhasil menciptakan lapisan yang terbuat
dari bahan-bahan ukuran nano, yang dapat menghalangi air hujan, tumpahan
botol air, yang mana dalam waktu jangka pendek akan merusak gadget. Setelah gadget dimasukkan ke mesin Liquipel, lapisan nano menembus
perangkat secara keseluruhan, baik di dalam maupun di luar.
Berikut beberap contoh Smartphone yang anti air (waterproof) diantaranya
:
-
Sony Xperia M4 Aqua
Sony memang diunggulkan dalam memproduksi smartphone. martphone
tangguh yang anti air. Vendor asal Jepang ini telah sukses memproduksi ponsel -
ponsel seperti Xperia Z, Z1, Z2, dan Z3 yang unggul dengan fitur water proofnya
dengan sertifikat resmi.
Sony Xperia M4 Aqua adalh produk terbaru
Sony pada tahun ini dimana pada ponsel ini, Sony membenamkan fitur – fitur
canggih demi memperbaiki kekurangan para pendahulunya. Diantara perubahannya
adalah Ram berukuran 2GB, dan processor Octa Core Qualcomm Snapdragon
615 sebagai dapur pacunya.
Dengan mengantongi serfikat IP68 maka
ponsel ini diakui anti air di kedalaman 1,5 M selama 30 menit. Jadi Anda tidak perlu
takut ponsel ini jatuh ke air. Bahkan ponsel ini juga bisa dipakai memotret
didalam air.
- Samsung Galaxy S5
Samsung sudah tidak diragukan lagi kualitasnya
dalam memproduksi ponsel – ponsel pintar. Vendor yang satu ini juga tidak kalah
saing dalam membekali produknya dengan teknologi anti air. Salah satu wakilnya
dibidang ini adalah Samsung Galaxy S5.
Dengan sertifikat IP67 yang menandakan ponsel ini
anti terhadap air dan debu. Oleh sebab itu ponsel ini tergolong yang tercanggih
dan mewah. Karena fitur yang dibawa oleh ponsel ini tercanggih maka harganya
juga terbilang mahal.
-
Sony Xperia Z3
Sony
Xperia Z3 termasuk produk andalan Sony yang diunggulkan karena teknologi yang
dibawanya sudah sangat canggih. Ponsel ini dibekali Ram berukuran 3GB dan
sudah dilengkapi chipset Qualcomm Snapdragon 801. Salah satu
kemampuan yang paling menarik adalah mampu menjalankan game PS4 lewat access
wifi network yang terhubung langsung dengan Playstation 4 dan kontroler
DUALSHOCK®4.
-
Samsung Galaxy S6 Active
Samsung
tidak mau kalah dengan para pesaingnya dalam memproduksi smartphone tangguh
terutama di biang anti air dan debu. Salah satu andalannya adalah Samsung
Galaxy S6 Active. Ponsel ini memilki sertifikat IP67 yang merupakan tahan
debu dan anti air yang memiliki kedalaman hingga 1 meter selama 30 menit
didalam air.
Walaupun
teknologinya masih kalah dari Sony Xperia M4 Aqua, akan tetapi ponsel
ini masih memilki keunggulan dibidang yang lain diantaranya dari sektor dapur
pacu Ponsel ini memakai processor Quad Core 1.5GHz & Quad Core
2.1GHz dipadukan dengan chipset buatan Samsung sendiri Exynos 7420.
-
Sony Xperia Z4
Sony
tidak pernah kehabisan cara untuk mampu bersaing di arena pasar gadget
internasional. Oleh sebab itu vendor asal Jepang ini kembali akan merilis sebuah
smartphone canggih dari keluarga Xperia Z. Seperti yang sudah tersematkan pada
varian ini tentunya Sony Xperia Z4 juga unggul karena anti airnya
disamping beberapa fitur andalan lainnya.
Dengan sertifikat IP68 ponsel ini akan tangguh
berhadapan denhgan air dan debu. Selain itu kabarnya ponsel ini jug akan
mengusung kamera 20.7 megpiksel. Ponsel ini juga unggul dari sisi RAMnya karena
memakai RAM 4 GB.
Masa
Depan Handphone Anti Air
Kebanyakan
produsen smartphone saat ini
sudah mempertimbangkan menambahkan teknologi tahan air ke dalam smartphone mereka di beberapa titik
di masa depan. Hal ini tentu ke depannya diharapkan menjadi fitur yang lumrah
untuk smartphone seperti halnya
kamera. Namun keberadaan teknologi ini sekiranya dapat dirangkum dalam bentuk yang
sedemikian rupa sehingga smartphone ini
ke depannya akan hadir dengan desain yang lebih modern dan tidak terlihat kaku
seperti halnya beberapa handphone anti air yang beredar di pasaran saat ini.
P2i
Perkembangan
handphone anti air telah selangkah menuju ke masa depan, yang mana diwakili
dengan dua buah perusahaan besar dari Inggris, salah satunya adalah P2i. Memang
perusahaan ini terdengar asing di telinga anda, namun apabila anda pernah
mendengar atau memiliki perangkat Motorola Razr i dan XOOM 2, maka anda
otomatis juga melihat teknologi anti air dari P2i. Dan teknologi ini juga
diaplikasikan ke dalam Moto X dan Moto G yang memang secara kasa mata kedua smartphone ini terlihat biasa saja.
Dr
Stephen Coulson, yang menemukan teknologi ini dari Durham University di awal
2000-an, menjelaskan lebih lanjut cara kerjanya. "Lapisan ini berfungsi
untuk mengubah kimia pada lapisan permukaan perangkat agar mendorong air untuk
tidak membasahi perangkat, air justru akan menghindar dan pergi.”
Teknologi
baru dari P2i ini merupakan evolusi dari teknologi anti air, membuat perangkat
tahan air bahkan menjadi lebih baik. Bahkan beberapa produsen smartphone kebanyakan telah mengikat
kerja sama dengan perusahaan ini.
HzO
Sementara
itu di Amerika Serikat, perusahaan HzO menawarkan nanoteknologi anti air yang
disebut waterblock.
Ini
adalah proses yang sama dengan apa yang digunakan oleh P2i yang melibatkan
penggunaan uap kimia untuk melapisi perangkat, melindungi komponen
terhadap kerusakan oleh air atau cairan lebih berpotensi korosif tanpa mengubah
tampilan dari handset.
Seperti
P2i, teknologi HzO diimplementasikan pada tahap manufaktur, dan menurut
Marketing Manager, Jared Matkin, di situlah pihaknya berencana untuk terus
memfokuskan upaya untuk menawarkan solusi aftermarket.
HzO
telah dengan bangga memamerkan sebuah iPhone pada sebuah pameran yang mana
iPhone ini sudah dilindungi dengan teknologinya tanpa tambahan case maupun apapun yang melindungi
tubuh iPhone tersebut. iPhone
yang dipamerkan ini diuji dengan kopi, minuman bersoda, dan cairan lainnya yang
langsung menyerang tubuh dari iPhone ini tanpa penghalang apapun. Dan
perusahaan mengklaim, iPhone yang diuji tersebut masih bisa bekerja dengan
baik.
Tidak
Ada Lagi Perangkat yang Rusak Karena Air di Masa Depan
Bisa dikatakan, kemungkinan di masa
yang akan datang smartphone
akan datang dengan mengadopsi teknologi liquid-guarding
mengingat teknologi ini saat ini sedang dikembangkan dan sepertinya akan
menjadi teknologi yang umum digunakan pada smartphone di masa yang akan datang. Ini merupakan permulaan
dari era smartphone yang lebih
canggih lagi di masa yang akan datang.
Tapi ternyata tidak
semua model smartphone dan tablet yang bisa dilapisi dengan Liquipel, alasannya dibutuhkan
tahapan panjang untuk bisa memenuhi kriteria perangkat yang bisa dilapisi
Liquipel, tergantung pada material perangkat smartphone tersebut.
Produk
yang diproduksi di California Selatan ini memang khusus mengembangkan inovasi
pelindung perangkat mobile dalam beberapa tahun ke belakang. Proses yang mereka
gunakan agar perangkatnya terlindungi dari air adalah dengan menggunakan
lapisan pelindung yang berbentuk uap. Kemudian, pihak Liquipel akan menempatkan
perangkat tersebut di dalam sebuah ruang. Ruang tersebut akan terisi dengan
kumpulan uang yang akan terobligasi hingga menjadi molekul pada tingkat
tertentu yang dapat melindungi perangkat pengguna. Karena uap tersebut
berbentuk sangat kecil, maka ketika proses pelapisan selesai, pengguna tidak
akan dapat melihat atau mendeteksi lapisan pelindung Liquipel dengan kasat
mata.
Penggunaan teknologi coating ini pun cukup mudah, karena Liquipel berupa spray yang
memiliki kemampuan untuk membuat lapisan pelindung kasat mata pada handphone tanpa
harus menggunaka kasing khusus. Liquipel melindungi
bagian internal maupun bagian eksternal handphone dari kerusakan akibat adanya
cairan.



























