Rabu, 01 Oktober 2014

Pengertian dan Contoh DDL,DML dan DCL



Pengertian dan Contoh DDL,DML dan DCL - Secara umum perintah-perintah dari DDL, DML dan DCL dapat anda lihat dari skema gambar diatas, dan untuk penjelasannya silahkan simak dibawah ini:


1.         DDL (Data Definition Language)

Data Definition Language (DDL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun kerangka database.  Atau juga merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut database, table, atribut kolom, batasan-batasan terhadap suatu atribut serta hubungan antar table.
Yang termasuk kelompok DDL ini adalah :
  • CREATE : Perintah ini digunakan untuk membuat, termasuk di antaranya membuat database baru, tabel baru, view baru, dan kolom.
Contoh :
> create table mahasiswa (nim  char(8) primary key,nama_mahasiswa  varchar(20),nilai integer(3),alamat  varchar(25);
  • ALTER : Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat. Pekerjaannya mencakup mengganti nama tabel, menambah kolom, mengubah kolom, menghapus kolom, maupun memberikan atribut pada kolom.
Contoh :
>alter table mahasiswa rename wisudawan;
  • DROP : Perintah ini digunakan untuk menghapus database dan tabel.
Contoh :
>Alter table ‘mahasiswa’ drop ‘alamat’;

2.         DML (Data Manipulation Language )

Data Manipulation Language (DML) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi data dalam database yang telah terbuat.
Perintah yang digunakan, di antaranya:
           INSERT : Perintah ini digunakan untuk menyisipkan atau memasukkan data baru ke dalam tabel. Penggunaannya setelah database dan tabel selesai dibuat.
Contoh : Insert into mahasiswa values (“08052926”, “Frenky”,”70”);
           SELECT : Perintah ini digunakan untuk mengambil data atau menampilkan data dari satu tabel atau beberapa tabel dalam relasi. Data yang diambil dapat kita tampilkan dalam layar prompt MySQL secara langsung maupun ditampilkan pada tampilan aplikasi.
Contoh : Select nama_mahasiswa from mahasiswa where nilai = 70;
           UPDATE : Perintah ini digunakan untuk memperbarui data lama menjadi data terkini. Jika Anda memiliki data yang salah atau kurang up to date dengan kondisi sekarang, maka dapat diubah isi datanya menggunakan perintah UPDATE.
Contoh: >mahasiswa set nim = ‘08052926’ = 08052927;
           DELETE : Perintah ini digunakan untuk menghapus data dari tabel. Biasanya data yang dihapus merupakan data yang sudah tidak diperlukan lagi. Pada saat menghapus data, perintah yang telah dijalankan tidak dapat digagalkan, sehingga data yang telah hilang tidak dapat dikembalikan lagi
Contoh : >delete form mahasiswa;

3.         Data Control Language (DCL)

Data Control Language (DCL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan pengontrolan data dan server databasenya.
Perintah DCL, di antaranya:
           GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak/ijin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE), dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.

           REVOKE : Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.

 http://rizky-rizkiawan.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-contoh-ddldml-dan-dcl.html
Baca SelengkapnyaPengertian dan Contoh DDL,DML dan DCL

PROSES PERANCANGAN DBMS (DataBase Manajemen Sistem)



Tujuan Perancangan Database Menajemen Sistem
  • Untuk menyajikan data dan hubungan antar data yang diperlukan oleh pemakai dan aplikasi
  • Untuk mempermudah pemahaman informasi
  • Untuk melengkapi model data yang mendukung transaksi-transaksi yang diperlukan 
  • Untuk mendukung proses permintaan dan performance seperti waktu respon, waktu proses dan tempat penyimpanan
Fase-fase dari proses Perancangan Database
  • Pengumpulan dan analisis permintaan
  • Perancangan model konseptual database
  • Pemilihan DBMS
  • Perancangan model logical database
  • Perancangan fisik database
  • Implementasi database
Fase-1. Pengumpulan dan analisis Permintaan-permintaan
Fase ini meliputi pengumpulan dan analisis permintaan dari para pemakai maupun area aplikasi. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan dalam fase ini:
  • Mengidentifikasikan kelompok dari pemakai dan area aplikasi
  • Mempelajari dokumen-dokumen yang ada (bentuk-bentuk formulir, laporan, aturan-aturan).
  • Menganalisis lingkungan operasional dan pemrosesan permintaan
  • Mengadakan questioner dan interview
Fase-2. Perancangan Model Konseptual Database
Fase ini meliputi penyajian data dan hubungan-hubungannya yang disimpan dalam database. Model data ini terpisah dari detail implementasi seperti DBMS yang digunakan, program aplikasi dan perangkat kerasnya.
Pada fase ini dilakukan 2 aktifitas:
Perancangan skema konseptual
Aktifitas- aktifitas yang dilakukan:
  • Mengidentifikasi keterhubungan antar entity
  • Menentukan key dari atribut-atribut tersebut tipe entity, atribut-atributnya serta keterhubungan antar entity
  • Menentukan key dari atribut-atribut tersebut
  • Menentukan cardinaliti ratio dan participation constraint. Bila diperlukan ditambahkan spesialisasi atau generalisasi.
Terdapat 2 macam pendekatan:

A.Perancangan skema tersentralisasi
Semua permintaan user dan aplikasi dirancang menjadi satu kesatuan. Autorisasi tersentralisasi oleh DBA. DBA bertanggungjawab penuh dalam perancangan. Diperlukan permintaan-permintaan untuk setiap pemakai perancang database yang ahli dan memahami.

B.Perancangan skema integrasi
Setiap kelompok pemakai dapat merancang database meraka sendiri-sendiri. Setelah skema konseptual database terbentuk, proses integrasi dilanjutkan oleh DBA. Pembentukan entity-entity, atribut-atribut dan domain harus jelas dan seragam pada setiap user group. Strategi-strategi pada perancangan skema:
1.    Top Down Strategi
Perancangan dimulai dari pendefinisian tipe-tipe entitynya terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan ketehubungannya beserta atribut-atributnya. Pendefinisian tipe entity dari lebih tinggi ke tipe yang lebih rendah. Contoh : menggunakan spesialisasi.
2. Bottom Up Strategi
Perancangan dimulai dari pendefinisian atribut-atribut terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya. Pendefinisian tipe entity dari lebih rendah ke tipe yang lebih tinggi.
Contoh : menggunakan Generalisasi
3. Inside-Out Strategi
Special kasus dari Bottom Up Strategi dimana difokuskan ke konsep-konsep utama baru ke konsep lainnya.


4. Mixed Strategi
Gabungan dari Top Down dan Bottom Up Strategi.

Perancangan transaksi
Transaksi terhadap database. Perancangan transaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan area aplikasi merupakan represantasi. Kegiatan-kegiatan dalam perancangan transaksi pada tingkat konseptual meliputi:
Mengidentifikasi input/output.
Mengidentifikasi fungsi transaksi.

Jenis-jenis Transaksi:
-       Retrieval transaksi 
Transaksi yang mencari data untuk menampilkan laporan pada layer
-       Update transaksi
Transaksi untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi record-record di dalam database.
-       Mixed transaksi
Transaksi untuk mencari data sekaligus untuk update data.

Fase-3. Pemilihan DBMS
Terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan DBMS :
1. Faktor teknik
Pendefinisian primary key, foreign key, tipe data dan domain. Tersedianya control integrity, mekanisasi view, kamus data dan kemandirian data Tipe-tipe model data yang tersedia. Pemeliharaan struktur file. Kemudahan reorganisasi, indexing. Tersedianya kompresi data. Bahasa query yang tersedia. Tersedianya system interface. Multi user diperbolehkan. Tersedianya backup dan recovery. Tersedianya pengontrolan konkurensi. Tersedianya penanganan deadlock.

2. Faktor ekonomi
Perkiraan biaya yang dibutuhkan : software, pemeliharaan hardware, training, operasi dsb. System yang lebih familier dengan personal-personalnya. Kemampuan pelayanan vendor (penjual).

Fase-4. Perancangan Model Logikal database
Didalam fase ini ada 2 kegiatan:
1. Pemetaan system independent (Tansformsi) Pemetaan dari ER (entity relationship) diagram ke bentuk database yang dipilih. Jenis-jenis model database adalah relasional, hierarki, jaringan dan object oriented
2. Penyesuaian skema ke DBMS Kita harus menyesuaikan skema yang diperoleh ke bentuk database yang dipilih, karena setiap database mempunyai model data yang berbeda. Bila database yang dipilih adalah database relasional, maka relasi harus dinormalisasikan terlebih dahulu.

Fase-5. Perancangan Fisik Datase
Perancangan fisik database meliputi :
  • Perancangan aturan integrity 
  • Analisis transaksi 
  • Pemilihan organisasi file 
  • Pemilihan indekx 
  • Pengontrolan redudansi 
  • Perancangan view untuk pemakai 
  • Pemberian hak pengaksesan untuk pemakai

Beberapa petunjuk dalam pemilihan database secara fisik:

Respon Time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan


Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.

transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh system database, dan merupakan parameter kritis dari system transaksi (missal: digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll).

Fase-6. Implementasi Sistem Database
pembentukan database file pengisian data konversi data (bila perbaikan system lama) implementasi transaksi database testing dan validasi.


Baca SelengkapnyaPROSES PERANCANGAN DBMS (DataBase Manajemen Sistem)

DEFINISI ELEMEN DATABASE



Dalam metadata , definisi elemen database adalah sebuah frase atau kalimat yang dapat dibaca manusia berhubungan dengan elemen data dalam kamus data yang menjelaskan makna atausemantik dari elemen data.
Definisi elemen data yang penting bagi pengguna eksternal dari setiap sistem data. Definisi yang baik secara dramatis dapat mempermudah proses pemetaan satu set data ke dalam satu set data. Ini adalah fitur inti dari komputasi terdistribusi dan pengembangan agen cerdas. Ada beberapa pedoman yang harus diikuti ketika menciptakan definisi data berkualitas tinggi elemen. Diantaranya:
A.   Sifat Definisi Batal
Sebuah definisi yang baik adalah:
1.            Tepat - definisi harus menggunakan kata-kata yang memiliki makna yang tepat. Cobalah untuk menghindari kata-kata yang memiliki makna ganda atau beberapa kata indra .
2.            Singkat - definisi harus menggunakan deskripsi yang sesingkat mungkin yang masih jelas.
3.            Edaran non - definisi tidak harus menggunakan istilah yang Anda mencoba untuk mendefinisikan dalam definisi itu sendiri. Ini dikenal sebagai definisi melingkar.
4.            Berbeda - Definisi harus membedakan elemen data dari elemen data lainnya. Proses ini disebut disambiguasi.
5.            Terbebani - Definisi harus bebas dari pemikiran tertanam, penggunaan fungsional, informasi domain, atau informasi prosedural.
Sebuah definisi elemen data adalah properti diperlukan saat menambahkan elemen data ke registri metadata .
Definisi tidak harus merujuk pada istilah atau konsep yang mungkin disalahartikan oleh orang lain atau yang memiliki arti yang berbeda berdasarkan konteks situasi. Definisi tidak boleh mengandung singkatan yang tidak jelas atau terkait dengan definisi yang tepat lainnya. Jika Anda membuat sejumlah besar elemen data, semua definisi harus konsisten dengan konsep terkait.

B. Kritis Elemen data - Tidak semua elemen data yang sama pentingnya atau nilai bagi organisasi. Sebuah properti metadata kunci dari suatu unsur adalah mengkategorikan data sebagai data Elemen Kritis (KPB). Kategorisasi ini menyediakan fokus untuk 
data yang pemerintahan dan kualitas data . Sebuah organisasi seringkali memiliki berbagai sub-kategori CDES, berdasarkan penggunaan data. Misalnya:
1.            Cakupan Keamanan - elemen data yang dikategorikan sebagai informasi kesehatan pribadiatau PHI perhatian khusus untuk menjamin keamanan dan akses
2.            Penggunaan Pemasaran Departemen - departemen Pemasaran bisa memiliki set tertentu CDES diidentifikasi untuk mengidentifikasi Pelanggan unik atau untuk Manajemen Kampanye
3.            Penggunaan Keuangan Departemen - departemen Keuangan dapat memiliki satu set yang berbeda dari CDES dari Pemasaran. Mereka terfokus pada elemen data yang menyediakan pengukuran dan metrik untuk pelaporan fiscal.

Referensi 


Baca SelengkapnyaDEFINISI ELEMEN DATABASE

PENGERTIAN DATABASE


Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur, dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghidari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga update yang rumit.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (database management system | DBMS). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, dapat menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun disk, dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien.
Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data kepada user (pengguna). Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya.

Dilihat dari jenisnya, basis data dibagi menjadi dua yaitu:

-       Basis data flat-file. Basis data flat-file ideal untuk data berukuran kecil dan dapat dirubah dengan mudah. Pada dasarnya, mereka tersusun dari sekumpulan string dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi yang disimpan. Basis data flat-file baik digunakan untuk menyimpan daftar atau data yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data flat-file akan menjadi sangat rumit apabila digunakan untuk menyimpan data dengan struktur kompleks walaupun dimungkinkan pula untuk menyimpan data semacam itu. Salah satu masalah menggunakan basis data jenis ini adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian yang melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi.
Basis data relasional. Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara penyimpanan. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel yang berada di basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah satu tabel dan foreign key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional menjadi pilihan karena keunggulannya. Beberapa kelemahan yang mungkin dirasakan untuk basis data jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk  data dalam jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi dan proses pencarian informasi yang lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel.

Referensi Cek Disini
Baca SelengkapnyaPENGERTIAN DATABASE

PENGERTIAN DATA DAN INFORMASI

Referensi Cek Disini
A.   DATA
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
Intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan
B.   INFORMASI
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.[1] Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi [2]. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.



Referensi

1.      ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal.3
Baca SelengkapnyaPENGERTIAN DATA DAN INFORMASI